Monday, September 2, 2019

Peninggalan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia

Rangkuman Materi Peninggalan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia. Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia telah mewariskan banyak sekali peninggalan sejarah yang sangat berharga. Nah, dalam pelajaran sejarah kita juga akan belajar mengenai berbagai peninggalan kerajaan-kerajaan yang ada tersebut.

Peninggalan Kerajaan Hindu Budha/donisetyawan.com
Mengagumkan, bukan hanya indah tetapi juga banyak menyimpan ilmu pengetahuan, itulah sebabnya sejarah menjadi hal penting yang juga harus dipelajari generasi bangsa. Mengingat hal tersebut maka untuk menambah referensi belajar siswa kali ini juga akan dibuatkan sebuah rangkuman singkat mengenai materi sejarah tersebut.

Belajar menggunakan rangkuman materi akan lebih mudah dan terasa ringan karenanya sering juga kita diberi tugas untuk merangkum salah satunya seperti materi peninggalan sejarah kerajaan berikut ini. Rangkuman materi pelajaran ini tentunya berisi pokok-pokok atau inti pembahasan topik yang dibahas.

Berbicara mengenai peninggalan sejarah dari kerajaan bercorak hindu budha, ada dua jenis peninggalan yang bisa ditelusuri. Peninggalan pertama adalah peninggalan sejarah yang berkaitan dengan tulisan atau aksara. Dalam hal ini peninggalan tersebut berupa buku, kita, yupa dan juga prasasti.

Yang kedua adalah peninggalan yang berupa bangunan candi, patung dan juga arca. Makin penasaran bukan dengan warisan sejarah tersebut? Mari kita bahas satu persatu agar lebih jelas lagi apa saja yang telah diwariskan tersebut.

A. Peninggalan Kerajaan berupa Buku, Kitab, Yupa dan Prasasti

Peninggalan kerajaan Hindu Budha yang pertama adalah berupa buku, kitab, yupa dan juga prasasti. Peninggalan-peninggalan tersebut secara ringkas dijelaskan sebagai berikut.

Peninggalan buku dan kita merupakan hasil karya sastra dari para pujangga pada zaman itu. Beberapa karya sastra di antaranya berupa kitab-kitab berikut ini.
  • Kitab Cilpa Sastra, merupakan peninggalan Kerajaan Syailendra yang berisi dasar-dasar pokok membuat candi.
  • Kitab Arjuna Wiwaha, ditulis oleh Mpu Kanwa pada tahun 1030. Kitab ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Kediri yang berisi tentang perjuangan Airlangga dalam mempertahankan Kerajaan Kediri.
  • Kitab Smaradahana dikarang oleh Mpu Darmaja, pada masa pemerintahan Raja Kameswara I, Kediri.
  • Kitab Bharatayuda dikarang oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, Kediri.
  • Kitab Krisnayana ditulis oleh Mpu Triyana.
  • Kitab Hariwangsa ditulis oleh Mpu Panuluh.
  • Kitab Negara Kertagama, ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Kitab ini merupakan sumber sejarah Kerajaan Singasari dan Majapahit. Di dalam kitab ini muncul istilah Pancasila. 
  • Kitab Sutasoma, ditulis oleh Mpu Tantular. Kitab ini berisi tentang hukum dan dijadikan dasar hukum di Kerajaan Majapahit. Dalam kitab ini menekankan prinsip keadilan dan tidak membedakan rakyat biasa dengan bangsawan. Jadi siapapun yang melanggar aturan atau undang-undang harus mendapat hukuman yang sesuai.
Untuk peninggalan berupa yupa ditemukan di Kalimantan Timur, pada abad ke-5 yang berisi tentang kisah seorang raja bernama Mulawarman yang baik budiman dan mempunyai kakek bernama Kudungga. 

Saat pemerintahan Mulawarman, rakyat hidup makmur dan sejahtera. Mulawarman juga memiliki hubungan yang baik dengan kaum Brahmana. Yupa adalah prasasti yang dituliskan pada tiang batu. Awalnya, yupa digunakan untuk mengikat kurban, baik hewan maupun manusia yang akan dipersembahkan kepada dewa.

Untuk peninggalan prasasti, yang merupakan peninggalan sejarah tertulis di atas batu, logam, dan sebagainya memiliki beberapa peninggalan seperti beberapa contoh prasasti berikut. 

Prasasti Kerajaan Tarumanegara antara lain Ciaruteun, Kebun Kopi, Tugu, Lebak, Jambu, Muara Cianten, dan Pasir Awi yang semuanya ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.

Prasasti di Sumatra Selatan antara lain Kedukan Bukit, Talang Tuo, Kota Kapur, Karang Berahi, dan Telaga Batu. Prasasti ini menggunakan bahasa Melayu dan huruf Pallawa, yang dipahat dan ditulis sekitar abad ke-7 pada masa Kerajaan Sriwijaya. 

Prasasti yang ditemukan tersebut antara lain berisi tentang peraturan kerajaan dan sanksi apabila melakukan pelanggaran, serta puji-pujian untuk kebesaran dan kemakmuran raja. 

Selain kelima prasasti tadi, juga ditemukan Prasasti Nalanda yang berisi tentang keturunan Dinasti Syailendra, silsilah Raja Balaputradewa, dan persahabatan dengan Kerajaan India.
  1. Prasasti Muara Kaman, di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Prasasti ini ditulis sekitar tahun 400 Masehi, berisi tentang sejarah Kerajaan Kutai.
  2. Prasasti Canggal tahun 732 M, di dekat Magelang. Berisi tentang Kerajaan Mataram Hindu dengan Raja Sanjaya.
  3. Prasasti di Kediri sekitar Sungai Brantas, Jawa Timur, antara lain Prasasti Padlegan, Palah, dan Panumbungan. Prasasti ini merupakan peninggalan Kerajaan Kediri.
  4. Prasasti Dinoyo tahun 760 M, dekat Malang. Prasasti ini berisi tentang sebuah kerajaan yang berpusat di Kanyuruhan.
  5. Prasasti Kalasan tahun 778 M, dekat Jogjakarta, memuat tentang Kerajaan Mataram Hindu yang dipimpin Raja Rakai Panangkaran.
  6. Prasasti Kedu tahun 907 M, berisi tentang Kerajaan Mataram Hindu yang dipimpin Raja Balitung.
  7. Prasati Adityawarman, ditemukan di daerah Batusangkar. Prasasti ini memakai bahasa Melayu Kuno bercampur dengan bahasa Sanskerta.
  8. Prasasti Mulawarman, ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini merupakan peninggalan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.

B. Peninggalan Berupa Patung, Arca dan Candi

Selain peninggalan-peninggalan sejarah yang telah dijelaskan di atas ada juga peninggalan Hindu Budha lain yang berupa patung, arca dan candi. Peninggalan-peninggalan patung dan arca antara lain sebagai berikut.

1) Patung Gajah Mada
2) Patung Prajna Paramita
3) Patung Buddha 

Selain patung dan arca juga terdapat peninggalan berupa candi yang berfungsi untuk memuliakan raja yang telah meninggal dunia. Peninggalan candi Hindu-Buddha di Indonesia antara lain sebagai berikut.

1) Candi Borobudur
2) Candi Prambanan
3) Candi Portibi
4) Candi Muara Takus

Sebagai warga negara yang berbudaya tentunya "Peninggalan Kerajaan Hindu dan Buddha" tersebut akan kita rawat dan kita jaga sebagai warisan sejarah yang penting yang salah satunya dengan mempelajari dan mengenal lebih dekat mengenai peninggalan-peninggalan kerajaan tersebut.

Peninggalan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia Rating: 4.5 Diposkan Oleh: siti